Minggu, 28 September 2014

PERSAMI Sebagai EPILOG Kegiatan Kami

Sabtu - Minggu, 27-28 September 2014.
Assalamualaikum warohmah wabarokah. Salam Sapta !! Saatnya Berkarya !!
Pada kesempatan kali ini, kami kembali akan memposting hasil kegiatan kami yang akan kami sajikan secara deskriptif dalam bentuk narasi sebagai pelaporan rutin mengenai apa saja yang kami kerjakan dilapangan, narasi ini kami buat berdasar kegiatan riil yang telah terlaksana dan dapat dipertanggung jawabkan.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan meskipun hati tak menginginkan, mungkin kalimat ini dapat mewakili perasaan kami ketika menyadari waktu kami untuk mengabdi akan segera berakhir, rasanya baru kemarin kami melakukan observasi lokasi KKN dan mengurus perizinan tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu tanggal 27-28 September 2014 ini merupakan kegiatan terakhir kami dalam KKN 2014 mengingat waktu KKN berakhir dalam akhir bulan ini, kegiatan yang bertajuk perkemahan Sabtu Minggu (persami) menjadi pilihan kami sebagai moment perpisahan mahasiswa KKN UMSIDA, Sapta Posdaya dengan warga sekolah. Berikut penjelasan lebih lanjutnya :

Sabtu, 27 September 2014.
Pagi-pagi sekitar pukul 6.00 wib, kami berangkat dari rumah masing-masing menuju lokasi KKN kami, SDN Boro No.523 untuk mempersiapkan upacara pembukaan perkemahan Sabtu Minggu (persami). Ya, kami bersama pembina pramuka SDN Boro, bpk Hasan Bisri S.Pd menyelenggarakan kegiatan persami sebagai tanda kembali hidupnya kegiatan pramuka semenjak SDN Boro terpilih menjadi pemenang lomba gugus se kecamatan Tanggulangin. Dengan mengenakan atribut KKN kami menyiapkan seluruh regu yang akan mengikuti persami menuju lapangan upacara, kegiatan persami ini diikuti oleh delapan regu, empat regu putra dan empat regu putri yang terdiri dari dua kelas yakni kelas 5 dan kelas 6, delapan regu tersebut antara lain regu elang yang dipimpin oleh adik M.Hamza, regu banteng yang dipimpin adik Reyhan, regu semut yang dipimpin oleh adik Rifki, regu kobra yang dipimpin oleh adik Rizky, regu kenanga yang dipimpin oleh adik Agnes, regu Kamboja yang dipimpin oleh adik Aulia, regu sedap malam yang dipimpin oleh adik Nanda, dan regu melati yang dipimpin adik Fitra.
Upacara dimulai sekitar pukul 7.00, dipimpin oleh adik M.Hamza dan pembina upacara bpk Drs.H.M.Ismanu. Seluruh pimpinan regu menyiapkan pasukannya, upacara berlangsung dengan khidmat selama 30 menit. Setelah adik Hamza membubarkan upacara, kami sebagai kakak pembina mengarahkan adik-adik penggalang untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yang telah tersusun dalam rundown acara yakni mendirikan tenda.
Masing-masing dari anggota kami membantu mereka mendirikan tenda setelah terlebih dahulu diperagakan oleh pak Bisri, rekan kami Anggayana SP membantu regu banteng, Agus Aprianto membantu regu kobra, Wahyu Rian Hidayat membantu regu elang, Miftakhul Huda membantu regu Semut, sedangkan Laili Ratnawati dan Fanida Ika membantu regu kamboja, kenanga, melati dan sedap malam. Sangat sulit memang mendirikan tenda karena memang kami tidak terbiasa, apa yang diajarkan saat kami pramuka di sekolah dulu tak lagi kami ingat, kami pun sedikit banyak mengalami kesulitan dalam proses pendirian tenda. Beruntung adik-adik penggalang cepat tanggap, mereka sangat kompak dalam segala hal, termasuk dalam hal ini mereka sangat cekatan, tak membutuhkan waktu lama tenda pun berdiri berjajar sangat rapih, lalu mereka mendirikan tiang bendera regu didepan tenda masing-masing dan menata barang-barang bawaan mereka ke dalam tenda. Setelah itu mereka diberi waktu untuk istirahat sejenak, beberapa saat kemudian datang beberapa alumni SDN Boro yang dulunya juga penggalang pramuka untuk turut andil dalam kegiatan persami kali ini, mereka ditugasi untuk menjadi penegak pramuka.
Selama istirahat, kami di briefing mengenai kegiatan selanjutnya yakni kegiatan pembekalan materi mengenai sejarah pramuka dan kemudian masing-masing regu diwajibkan untuk mengumpulkan resume sebagai tes kepahaman, seberapa mereka mengerti dan paham tentang materi yang kami beri. Ketika sirine dibunyikan, masing-masing dari kami memegang satu regu dan langsung memberikan materi, ternyata adik-adik penggalang banyak memahami materi yang kami beri, misalnya regu banteng yang dipandu oleh rekan kami Anggayana SP, “siapakah pendiri pramuka ?” ketika pertanyaan tersebut terlontar, setidaknya enam dari sebelas anggota regu banteng bisa menjawab “Baden Powell” teriak mereka hampir bersamaan dengan suara lantang. Setelah masing-masing pimpinan regu menulis resume diselembar kertas yang kami sediakan, mereka langsung kami izinkan untuk ISHOMA (Istirahat SHOlat MAkan). Terlebih dahulu mereka sholat dzuhur karena memang adzan sudah berumandang lima menit yang lalu, sedangkan kami bertugas untuk menerima dan mencatat makanan kiriman orang tua adik-adik yang diserahkan di kesekertariatan. Menurut salah satu wali murid, beliau mengatakan menu yang dibawakan cukup sederhana dan simpel, namun ada keunikan tersendiri, yakni wajib ada lauk tempe yang dipotong sepanjang 10 cm dan lebar 5 cm. “memang wajib seperti itu” ungkap pak Bisri. “besok tempenya agak pendek, panjangnya 7cm dan lebar 3cm dan wajib ada telur rebus” lanjut beliau seraya tertawa.
Setelah mereka turun musholah, masing-masing pimpinan regu mengambil makanan yang kami bagikan diruang kesekertariatan, lalu mereka kembali ke tenda dan makan bersama. Sementara kami menunaikan sholat dzuhur secara berjamaah bersama bapak dan ibu guru, setelahnya kami makan bersama dengan makanan yang dimasak oleh bu Aini, beberapa menit sebelum waktu istirahat berakhir, tamu istimewa kami datang. Ya, kami mengundang perwakilan Kwartir Cabang (kwarcab) Pramuka Kabupaten Sidoarjo, Kak Wanda untuk turut memeriahkan kegiatan persami ini.
Sirine berbunyi tanda istirahat telah berakhir. Seluruh regu kami siapkan untuk segera berbaris dilapangan untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni kegiatan pelatihan baris berbaris dan KIM (Kemampuan Indera Manusia) yang dipimpin langsung oleh pak Bisri dan bu Efi, kakak-kakak penegak pun turut berkontribusi dalam kegiatan satu ini. Dalam kegiatan baris berbaris ini adik-adik penggalang dilatih untuk disiplin, pemeriksaan kelengkapan atribut pun juga dilakukan, dan hasilnya masih saja ada adik-adik yang kurang memiliki kesadaran diantaranya tidak memakai hasduk, baret, kaus kaki, dan tali. Sekitar sepuluh anak mendapat hukuman akibat kelalaiannya, hukuman diberikan oleh kakak-kakak penegak yang mengambil alih pimpinan, sebelumnya mereka di briefing agar tidak terjadi kontak fisik ketika memberi hukuman.
 Setelah baris berbaris dibubarkan, kegiatan berlanjut dengan KIM yakni permainan yang menggunakan panca indera yang dipimpin langsung oleh ibu Efi. Dalam hal ini, adik-adik diharuskan menebak apa yang tersembunyi dibalik kain merah dari baunya melalui indera penciuman. Temanya adalah TOGA, banyak yang bisa menebak tapi tak sedikit pula yang tidak tau. Jawaban mereka menyebabkan kami tertawa, meskipun bila seandainya kami yang disuruh menjawab belum tentu bisa menjawabnya.
Satu jam berlalu begitu cepat, kami pun melanjutkan kegiatan selanjutnya yakni sandi morse yang dipimpin langsung oleh Kak Wanda. Sebelumnya kak Wanda memberikan sedikit permainan kepada adik-adik penggalang sebelum memulai sandi morse, peluit berbunyi menandakan sandi sudah bisa terpecahkan, “titik titik garis titik” kata kak Wanda setelah membunyikan peluitnya. Kami serasa bernostalgia masa SD dulu ketika mengikuti persami pertama kalinya.
Pukul 16.00, adik-adik diberikan waktu untuk sholat ashar dan mandi dirumah teman mereka yang paling dekat dengan lokasi persami, sementara kami menerima makanan kiriman wali murid seperti siang tadi sebelum sholat ashar berjamaah. Setelah sholat, kami beristirahat diruang kesekertariatan sembari menjaga makanan adik-adik dan tenda-tenda yang banyak kosong karena ditinggal penghuninya mandi. Satu jam kemudian, mereka kembali dan masing-masing pimpinan regu mengambil makanan untuk disantap bersama didalam tenda.
Pukul 18.30, adik-adik disiapkan untuk mengikuti kegiatan jelajah malam. Kegiatan wajib persami untuk mengukur seberapa besar kekompakan mereka dan ketangguhan mereka ketika berada di alam. Kami ditugasi berjaga di pos, sebelumnya kami diberi sedikit pembekalan dan pembagian tugas, pos 1 dijaga oleh rekan kami Anggayana SP, Fanida Ika, Ariani Ika, Erricha Paramitha dan Gifayatun Hazar. Sementara pos 2 dijaga oleh Wahyu Rian Hidayat, Mukhtajuddin, Laili Ratnawati, bu Efi dan bu Anna. Lantas dua orang rekan kami yang lain yakni Miftakhul Huda dan Agus Aprianto bertugas menata kayu yang akan dibuat api unggun setelah jelajah malam.
Penjelajahan pun dimulai, adik-adik berbaris rapih sesuai dengan regunya dan mulai berjalan teratur menyusuri jalan desa, sampai di pos pertama mereka bergantian menerima amplop berisi perintah berupa sandi morse yang harus mereka pecahkan di pos kedua, namun mereka dilarang merusak amplopnya karena bila hal itu terjadi maka satu regu akan mendapat sanksi. Setelah mendapat amplop mereka lagsung melanjutkan perjalanan menuju pos dua, disana mereka membuka amplop dan memecahkan sandi morse secara beregu. Ada salah satu regu yang kebingungan karena dalam sandi tertulis “HAFALKAN PANCASALI” mereka bertanya pada kakak pembinanya, ternyata memang sengaja sandi dibolak balik. Setelah morse dipecahkan, mereka langsung mengatakan apa yang ada dimasing-masing sandi, misalnya “HAFALKAN PANCASALI” mereka diharuskan menghafal pancasila langsung ditempat secara bersama-sama, lalu pemimpin regu menyiapkan kembali pasukannya untuk segera melanjutkan perjalanan menuju lokasi perkemahan.
Puncak acara pun segera dimulai, yakni api unggun dan pentas seni. Setelah ini, pendiri pramuka dunia, Lord Robert Baden Powell mendatangi lokasi perkemahan kami untuk memantau jalannya persami SDN Boro. Dalam hitungan 3,2,1...Miftakhul Huda meluncurkan bola api dari atas pohon yang telah diikat dengan kawat hingga bola api tersebut turun menuju kayu yang telah disiram dengan minyak tanah. Tepuk tangan yang riuh menggelegar ketika kayu mulai terbakar dan api unggun menyala. Adik-adik penggalang peserta persami duduk melingkari api unggun yang membara seperti semangat mereka.
Sesaat kemudian, mereka menutup mata untuk menyambut bapak pramuka, Lord Robert Baden Powell yang kami kawal dari ruang guru menuju lingkaran api unggun. Ketika mereka membuka mata, tawa kembali terpecah ketika tau Baden Powell ternyata hanya “KW” yang mana diperankan oleh bpk Markuat yang merupakan petugas kebersihan SDN Boro, tingkahnya yang polos karena tak tau apa yang akan ia lakukan semakin mengundang tawa kami. Setelah itu satu persatu persembahan ditampilkan, pertama persembahan dari adik-adik kelas 1 SDN Boro yang menampilkan pertunjukan dance dilanjutkan dengan pertunjukan panthomim yang diperagakan oleh adik Rizki pimpinan regu kobra yang menampilkan gambaran kenakalan remaja yang terbelenggu oleh kekejaman narkoba, dengan tingkah konyolnya kami dibuat tertawa terbahak-bahak olehnya. Lalu berlanjut penampilan dancer-dancer cilik yang tak lain adalah kakak-kakak penegak yang juga alumni SDN Boro, kamipun ikut bergoyang dan terakhir pentas seni drama kolosal yang diperankan oleh adik-adik kelas 6.
Seluruh hiburan telah ditampilkan, kini saatnya renungan malam yang akan merubah suasana riang menjadi suasana haru yang bahkan sangat menyedihkan. Kak Wanda memimpin renungan malam dengan suara lantang yang membuat kami semua bergetar, dua anak dari regu melati dan regu semut yakni Rifki dan Grace dipanggil ke depan, bukan karena mereka disuruh melakukan sesuatu, melainkan mereka dihukum karena tuduhan tidak mengikuti rangkaian kegiatan dan ramai sendiri disela renungan malam. Keduanya pun bingung, padahal mereka tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan, mereka hanya bisa diam menurut. Kak Wanda dalam orasinya mengingatkan kembali tentang segala dosa dan kesalahan kita semua, terhadap orang tua, terhadap guru, dan terhadap sesama teman. Kami dibuatnya menangis menyadari akan banyaknya dosa-dosa yang kami miliki, besarnya kesalahan kami yang belum sempat kami lebur. Semuanya meneteskan air mata tak terkecuali kami. 
Kedua anak yang dihukum didekatkan dengan api unggun “gimana rasanya ?!! panas ?!! segini aja panas gimana dengan api neraka ?!!” bentak kak Wanda dengan suara keras. Membuat kedua anak itu menangis semakin menjadi, tak lama kemudian “happy birthday to you...happy birthday to you..” nyanyian selamat ulang tahun terdengar dari kejauhan yang ternyata dari para guru untuk kedua anak yang tadi dimarahi habis habisan. Ternyata semua ini hanya skenario yang direncanakan, Rifki dan Grace dari tadi hanya dikerjai karena hari ini adalah hari ulang tahun mereka berdua. Keduanya pun tersenyum meskipun mereka masih menangis, kebahagiaan dan haru menyelimuti perasaan mereka ketika bu Aini, bu Efi, bu Anna, bu Dewi, pak Ismanu, pak Bisri satu persatu mengucapkan selamat dan memberi hadiah pada mereka.
Setelah itu, giliran kami menyampaikan sepatah kata perpisahan. Kini benar-benar suasana haru yang kami rasakan, rasanya berat untuk menyampaikan berpisah apalagi keakraban kami dengan seluruh siswa dan kekeluargaan dengan para guru yang semakin erat membuat kami enggan meninggalkan sekolah yang telah mewadahi kami untuk berkarya selama tiga bulan terakhir. Kami bergandengan tangan dengan erat seolah tak ingin berpisah, rekan kami Mukhtajudin menyampaikan permintaan maaf dan mengungkapkan terima kasih yang tak terbatas bagi pihak SDN Boro yang telah menerima kami melaksanakan program kerja KKN, semuanya hanyut terbawa suasana haru, terdengar suara tangisan yang kian mengeras dari berbagai sudut, lalu masing-masing dari kami menyampaikan pesan-pesan terakhir bagi siswa-siswi SDN Boro.
Setelah itu kami bersalam-salaman dengan para guru yang membuat kami semakin tak bisa menahan tangis tak terkecuali para guru yang kami pamiti, kami dipeluk dan dibelai khas belaian orang tua kepada anak-anaknya. Lalu kami berbaris disalami Siswa-Siswi SDN Boro peserta persami, tak sedikit yang memeluk kami sambil menangis sejenak bersandar dalam pelukan kami menikmati detik-detik perpisahan yang sebenarnya berat ini. Kami tak menyangka betapa besar rasa sayang mereka kepada kami.
Setelah itu, sekitar jam 23.30 seluruh peserta persami dipersilahkan kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat. Jam 1.00 dini hari kami para laki-laki berkeliling dan memantau setiap tenda untuk memastikan bahwa samuanya telah tidur karena kegiatan masih berlanjut pagi nanti. Ternyata masih ada beberapa anak yang belum tidur, ada yang bersenda gurau dengan temannya, bahkan ada yang merebus air untuk minum minuman hangat. Kami pun mengingatkan mereka agar setelah itu langsung tidur. Setelah semuanya tidur, kami memasuki satu persatu tenda untuk memotret wajah-wajah lucu mereka sewaktu tidur sebagai kenang-kenangan.


Minggu, 28 September 2014.
Adzan subuh berkumandang, kami membangunkan adik-adik penggalang agar segera mengambil wudlu sebelum sholat subuh berjamaah. Setelah sholat subuh kami berkumpul ke lapangan untuk berolah raga dengan senam gembira yang dipimpin oleh kak Wanda, chicken dance adalah gerakan senam favorit kami, tawa terpecah ketika kak Wanda memperagakan gerakan-gerakan pok-pok ayam, kami pun mengikutinya dengan riang gembira. 
Lalu  kak Wanda kembali memberikan permainan seru, diantaranya adalah lingkaran besar, lingkaran kecil, ayam dan musang dan tupai dan pohon. Semuanya sangat menyenangkan, kami juga turut serta dalam permainan-permainan itu.
Sekitar jam 7.30. kami istirahat sejenak sambil menerima makanan dari wali murid dan menatanya berdasar regu di ruang kesekertariatan sementara para peserta persami membersihkan tenda dari sampah-sampah dan membuangnya dilahan pembuangan sampah yang berada dibelakang perpustakaan. Lalu masing-masing pimpinan regu mengambil makanan dan kemudian makan bersama di tenda, lalu kami juga sarapan bersama para guru diruang kesekertariatan. Setelah makan, seluruh peserta persami diperintahkan membongkar tenda dan merapikannya lalu mereka disiapkan untuk mengikuti upacara penutupan persami.
Upacara kembali dipimpin oleh adik M.Hamza dan kak Wanda sebagai pembina upacara yang ditunjuk. Upacara berjalan khidmat selama 30 menit, kak Wanda dalam amanatnya berpesan agar setelah persami ini seluruh peserta dapat merubah sikap kekanakan menjadi pribadi yang mandiri, tegas, bertanggung jawab dan saling menghormati sesuai dasa dharma pramuka. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman regu tergiat yang dimenangkan oleh regu kenanga pimpinan adik Agnes Angela Brigita dan (PI) dan regu semut yang dipimpin oleh adik Rifki (PA). Keduanya mendapat penghargaan langsung dari bu Efi Ambar Pertiwi.
Setelah upacara dibubarkan, adik-adik peserta persami bersama kami dan para guru serta adik-adik penegak berfoto bersama sebelum akhirnya mereka diizinkan pulang. Banyak yang langsung pulang, banyak juga yang menunggu jemputan. Sesaat kemudian, banyak wali murid yang menjemput anaknya yang sebagian besar membawa barang bawaan overload. Tak sedikit wali murid yang mendatangi ruang kesekrtariatan untuk sekedar menemui kami karena ingin tau siapa yang selama ini membina anaknya selama dipersami dan selama berkegiatan disekolah. Salah satunya adalah ibu Ima, orang tua dari salah satu siswa kelas 6 Aulia Nichmah Syamsiah yang mengundang kami untuk bersilaturahmi di kediaman beliau karena beliau banyak mendengar cerita dari anaknya tentang kami. Setelah itu kami langsung menata ruang kelas yang kami pergunakan sebagai ruang kesekertariatan karena keesokan harinya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Lalu kami berpamitan kepada para guru yang masih stay disekolah untuk pulang kerumah masing-masing.

Demikian hasil kegiatan kami pada minggu keempat bulan September yang dapat kami laporkan, narasi ini merupakan laporan penutup dan postingan terakhir kami karena seluruh kegiatan yang ada dalam susunan program kerja KKN Sapta Posdaya telah terlaksana dan berjalan sebagaimana mestinya. Sebelum kalimat penutup terucap, kami mengucapkan terima kasih yang tak terbatas kepada :

1.     1Kepala Desa Boro, Drs.H.Ainuri.
Berkat izin beliau, kami dapat memasuki dan mengeksplor desa Boro secara lebih luas sebelum akhirnya memilih lokasi KKN, dan dukungan beliau terhadap rangkaian program kerja kami yang secara tidak langsung melibatkan warga desa Boro yang merupakan tanggung jawab beliau sebagai pemimpin tertinggi di desa Boro.

2.     2Kepala Sekolah SDN Boro, Drs.Sulaiman.
Atas berkenannya beliau menerima kami dengan tangan terbuka di lingkungan sekolah SDN Boro untuk mengabdi selama tiga bulan terakhir sejak Juli hingga akhir September dan atas dukungan penuh beliau tentang program kerja kami demi tercapainya program KPJAS secara berkelanjutan.

3.     3Staf dewan guru SDN Boro :
·       Ibu Dewi Ikhda M, S.Psi - Unit Perpustakaan
·       Ibu Endang Yusti - Unit Tata Usaha
·       Ibu Ummu Aini, S.Pd PAUD - Guru Kelas 1
·       Ibu Hartini, S.Pd - Guru Kelas 2
·       Ibu Tika, S.Pd - Guru Kelas 3
·       Ibu Ida, S.Pd - Guru Kelas 4
·       Ibu Efi Ambar Pertiwi, S.Pd - Guru Kelas 5A
·       Ibu Anna, S.Pd - Guru Kelas 5B
·       Bpk Kuswandi, S.Pd - Guru Kelas 6A
·       Bpk H.M.Ismanu, S.Pd - Guru Kelas 6B
·       Bpk Sukamto, S.Pd - Guru Olah Raga dan Kesehatan
·       Bpk Hasan Bisri, S.Pd - Guru P.A.I & Pembina Pramuka

            Atas dukungan yang diberikan baik berupa moriil maupun materiil, kasih sayang, dan seluruh hal yang tidak kami dapat dimanapun, tanpa beliau-beliau tak ada keistimewaan selama perjalanan kami mengabdi.

4.     4Tukang Kebun SDN Boro, Bpk Markuat.
Atas bantuan tenaga yang beliau berikan dengan ikhlas selama kami mengadakan kegiatan di lingkungan sekolah yang merupakan lingkungan tanggung jawab beliau.

5.   5Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam melancarkan seluruh rangkaian kegiatan kami selama tiga bulan terakhir ini, tetangga lingkungan sekolah, adik-adik siswa SDN Boro, Nur Fitriah Zumroti kelompok 4, Kelompok 8 “solid” dan kelompok 48.

6.     6Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Isnaini Rodiyah, M.Si
Atas segala bimbingan, arahan, nasihat, wejangan dan doa yang senantiasa beliau berikan kepada kami agar kami selalu sehat dalam bersaing, kompak, menjadi tim terbaik dari yang terbaik, bekerja dengan ikhlas demi pengabdian kepada masyarakat.

7.     7Tim Monitoring dan Evaluasi, Ibu Prof.DR.Ir.Hj.Andriani Eko, M.S
Atas  segala arahan dan nasihat positif yang senantiasa beliau ucapkan selama memonitoring kami dilokasi yang dapat kami ambil sebagai pedoman dan pembelajaran selama berkegiatan.

8.Terakhir, tak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada Tim LPPM UMSIDA selaku panita penyelenggara KKN-T POSDAYA 2014.

Kami akan merindukan semua itu, suasana kekeluargaan yang hangat, suasana kompak bekerja secara tim, suasana persaudaraan... semuanya...
Cerewetnya bu Aini, keibuannya bu Efi, diamnya pak Ismanu, ramahnya pak Bisri, candaan pak Kamto....semuanya... keluarga besar SDN Boro, Tanggulangin.
Perpisahan ini bukanlah tanda putusnya silaturahmi. Silaturahmi akan selalu erat diantara kami. Amin.


Kami Sapta Posdaya mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang mungkin kami lakukan secara sengaja maupun tidak selama tiga bulan ini. Akhir kata, kami ucapkan Salam Sapta !! Wassalamualaikum warohmah wabarokah.

2 komentar

rental outdoor 10 Maret 2017 pukul 11.03
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
rental outdoor 26 September 2017 pukul 23.39

Kalian ingin merencanakan kegiatan camping / hiking, kami menyediakan banyak perlengkapan Camping - Hiking untuk di sewakan.

Tenda dome isi 3-4 orang
Carrier 60lt/80lt + Cover
Tenda pramuka isi 10 orang
Sleeping Bag (dacron/pollar)
Nesting TNI
Kompor portable
Headlamp (LED)
Lentera tenda (LED)
EggHolder isi 12
Flysheet
Matras

Info harga bisa di cek di Puncak Petualang No.1 di Sidoarjo

Lokasi   : P. Sidokare Asri QQ.2, Sidoarjo - Jawa Timur
SMS/WA  : 08563430171

Posting Komentar